Breaking News

75 Tahun HMI: Apa yang Anda Cari di HMI?


Oleh: Eko Saputra


HMI merupakan organisasi perkaderan dan perjuangan pada ruang lingkup kemahasiswaan. Sebagai organisasi kemahasiswaan, HMI mempunyai tujuan mendasar sebagai kiprah kader menemukan kejatidiriaannya. Dalam hal ini, tentu tiap kader didasarkan sesuai petunjuk untuk berhijrah sebagai jati dirinya dan mempertahankan harga diri masyarakat sebagai amanat yang di embanya oleh insan yang berhimpun.

Demikian, kader HMI bukan hanya sebagai personal atau sistem simbolik atas nama atribut, namun kader HMI adalah kader yang senantiasa membangkitkan budi pekerti dalam tatanan sosial masyarakat. Oleh karena itu, kader HMI memiliki peran yang signifikan untuk menerapakan akal budi di dunia ini.

Budi adalah bagian dari ilmu begitupun sebaliknya. Sehingga seorang kader HMI sangat penting mepelajari ilmu untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuan serta membangkitkan budi sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam khittah perjuangan. Dari budi pekerti, tentu kader HMI harus memahami secara esensial nilai-nilai yang dijelaskan dalam khittah perjuangan sebagai landasan atau arah dalam mewujudkan tujuan dari HMI.

Dewasa ini, kader HMI hanya mengedepankan prinsip legalitas. Artinya yang dicari di HMI hanya strata sosial yang di tempuh melalui jenjang formal sebagai syarat yang paling utama. Sesungguhnya kader HMI adalah suri tauladan yang mengedepankan budi yang bermanfaat dan ilmu yang berguna. Khittah perjuangan memberikan makna bahwa menjadi kader HMI bukan sebagai formalitas, namun kader yang mesti menjadi insan yang menjunjung tinggi nilai cita dan guna. sehingga tujuan utama kader yang berhimpun adalah menjadi manusia yang bermanfaat. Oleh karena itu, sebagai kader HMI muncul dari eksistensi nilai dan niat individu untuk berproses menjadi baik dan bermanfaat, bukan tampil sebagai individu yang membutuhkan legalitas.

Memang pada dasarnya, visi tiap insan yang berhimpun bersifat beragam, tapi secara umum ditujukan dengan kata "baik". Kata ini menjadi satu titik yang di tempuh oleh semua insan yang berhimpun. Mulai dari perkaderan dan perjuangan sebagai standar berhimpun, tujuanya adalah "baik". Tapi acap kali insan-insan berhimpun merasa ambigu dengan pertanyaan apa yang dicari lebih dari tujuan berhimpun?

Padahal yang paling mendasar, semua manusia di utus oleh Tuhan itu untuk membangkitkan makarim al-akhlak (budi pekerti yang mulia). Penerapan itu tentu di perintahkan melalui ajaran yang diwahyukan. Jadi hadirnya kader HMI untuk membangun budi pekerti yang luhur. Manusia hadir di muka bumi ini bukan untuk membelenggu jiwa dan raga sesama manusia, tapi hadirnya manusia untuk menjadi insan yang mempunyai sifat saling menolong dan membantu sesama hamba, inilah yang harus kader HMI tanamkan. Satu frasa bahwa manusia adalah perantara dari Tuhan untuk saling mengasihi. Dengan pengetahuan ini agar cara kolektif kita agar dapat menegakkan perilaku yang baik di dunia ini.

Dunia sifatnya adalah fana (sementara). Dari sifat yang sementara itu, kader HMI mesti macari cara untuk mengabadikan sesuatu yang sifatnya sementara tersebut. Pencarian abadi dari yang sementara ini lah, setiap kader yang berhimpun selalu berhusaha hijrah menjadi manusia yang bermanfaat. Sudah tentu kita menanamkan asas kemanfaatan, dan kita telah menamkan suatu fondasi kebaikan. Kabaikan inilah tujuan daripada semua umat manusia diciptakan.

HMI mendidik tiap kader menjadi insan Ulil Albab. Berpikir benar dan bertindak baik, perolehannya adalah menjadi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Tentu ini menjadi suatu nilai yang harus benar-benar ditanamkan pada jati diri kader HMI, agar dapat menjadi mutiara-mutiara yang berkilauan dalam kegelapan.

Selamat Milad HMI yang Ke-75
Yakusa

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close